Yuk ke Wisata Air Terjun Batu Dinding

Koleksi  Pribadi: Panorama Air Terjun Batu Dinding

Hey hey heyy..sobat share…

Kita ada liputan wisata alam terbaru nih, yap liputan kali adalah wisata air terjun yang berlokasi di Kabupaten Kampar, Riau. Oop oop ooppp jangan mengereyitkan dahinya gitu dong, saya tau kok yang ada dipikiran sobat semua, kalian  pasti nggak percayakan kalau Riau punya air terjun juga kan?. Sobat ketinggalan informasi nih, Riau itu ternyata punya air terjun juga loh, mau tau nama air terjunnya,? Penasaran kan?. Hehhehe..

Nama wisatanya adalah Air Terjun Batu Dinding. Terletak di desa tanjung belit, kec. Kampar kiri, kab. Kampar, Riau. Biar seru nih saya bawa sobat semua untuk jalan-jalan kelokasi. Eepp kita jalan-jalannya lewat imajinasi aja yaa…hehehhe..kan yang berangkat kelokasi secara nyata sayaa..hahaha.. okie sebelum saya cerita alangkah baik sobat semua cari tempat duduk yang nyaman dulu ya, biar enakan bacanya. Hihihihi..nih saya ceritain.

Koleksi  Pribadi: Foto Bareng Kom.A di Papan Selamat Datang

Okeeehhh soobb…Untuk menuju ke objek wisata Air terjun yang satu ini, kita butuh waktu sekitar 3 jam perjalanan dari Kota Pekanbaru dengan jarak kurang lebih 104 Km. jarak dari Pekanbaru  menuju arah Lipat Kain sepanjang 72 km, lipat kain ke Desa Gema sekitar 27 km, dan 5 km menuju Desa Tanjung Belit. Perlu sobat ketahui nih untuk menuju Desa Tanjung Belit, tidak ada papan penunjuk yang pasti, ada baiknya sobat tidak sungkan untuk bertanya kepada warga sekitar.

Mengingat lokasi kita tempuh lumayan jauh, maka diperluka persiapan yang cukup matang . Pastikan keamanan kendaraan sobat sebelum berangkat, seperi cek rem, gigi tarik, oli, dan jangan lupa helmnya. Kondisi jalan yang curam sangat membutuhkan tunggangan yang aman. Selain kelengkapan kendaraan bawalah perbekalan seperti snack dan nasi, sebenarnya dilokasi sudah ada yang nyediain sih tapi kalo mau pake paket hemat tak salah kalo dibawa dari rumah. Hehhe.. satu lagi nih yang perlu dibawa, jangan lupa bawa baju ganti, sayangkan berkunjung ke air terjun tapi kita tidak “Bercin” alias berenang cantik,.. eepp kok jadi syahrini gitu yaa..hahahaha.

Koleksi Pribadi: Saya di Bumi Perkemahan Desa Gema.

Oke lanjuutt.. disepanjang perjalanan sobat akan disuguhi pemandangan alam. Jejeran pohon  sawit,  karet, sungai hingga hutan belukar dapat menyegarkan mata, tidak hanya itu pemandangan perbukitan yang berjejer rapi ditambah adanya sungai melengkapi keindahan pandangan sobat. Sebelum sampai kedesa tersebut kita juga dapat mengunjungi situs sejarah, seperti tugu equator dan bekas istana kerajaan Gunung Sahilan.

Tugu Equator (Tugu Khatulistiwa), tugu ini berada di Lipat kain atau 79 km ke arah selatan Kota Pekanbaru. Lipat kain adalah salah satu ibu kota kecamatan di Kabupaten Kampar Provinsi Riau, tepatnya Kecamatan Kampar Kiri. Sayangnya tugu ini tidak terawat dengan baik, banyak coretan dan sampah yang berserakkan dimana-mana.

Kita juga akan melewati Desa Gunung Sahilan sob.! Di desa ini terdapat Bekas istana Kerajaan Gunung Sahilan (1700-1941) yang masih berdiri di kawasan Kampung Gunung Sahilan, Kecamatan Gunung Sahilan (Kampar Kiri) Kabupaten Kampar. Dahulu, untuk menuju Istana kita harus melewati jalur sungai menyusuri Sungai Kampar dengan menggunakan rakit, pompong atau sampan. Namun saat ini sudah ada jembatan penghubung.

Tidak jauh dari jembatan tersebut kita dapat menjumpai sebuah Istana Tua yang sudah tidak terawat yaitu Istana Kerajaan Gunung Sahilan, Istana ini tepat berada di Jalan Istana.

Sepeda motor kita tancap ke lokasai ekspedisi kita hari ini, oya jika kita sudah memasuki jalan menuju Desa Tanjung Belit dari Lipat Kain kita perlu hati-hati, pada jalur ( aspal) sobat akan menemukan ranjau alias kotoran kerbau. Masyarakat disini banyak yang memelihara hewan ternak, jadi belokkan setirnya kalo sobat Nggak mau kendaraannya berbau busuk. Hehhehe..tidak hanya itu hewan ternak bisa kita jumpai di tepi-tepi bahkan dibadan jalan, jadi perlu hati-hati dan gunakan kecepatan rendah.

Koleksi Pribadi: Bumi Perkemahan Desa Gema

Tapi tenang sop,  kalo sudah menemukan ranjau dijalanan itu artinya pemandangan indah sudah tidak jauh, alias sudah didepan mata. Seperti di Desa Gema atau desa sebelum Desa Tanjung Belit. Disini kita akan disuguhi pemandangan hamparan rumput hijau dan perbukitan cantik yang dibelah oleh sungai, masyarakat menyebutnya sungai subayang. lokasi ini sangat cocok buat sobat yang hobi  berkemah. Pemandangan yang indah, lapangan yang luas dan tentunya dekat dengan sumber air. Tempat ini sudah dijadikan bumi perkemahaan oleh masyarakat. Keelokan pemandangannya menarik banyak anak pramuka dari luar seperti dari Pekanbaru yang sengaja datang, tidak hanya itu universitas-universitas ternama di Kota Pekanbaru juga sering mengadakan acara ditempat ini.

Kita lanjutkan perjalan, untuk menuju Desa Tanjung Belit, ada dua jalan yang dapat kita tempuh. Jika belok ke kiri akan ada hutan dan jalan berbukit yang terjal, dahulunya hanya dapat dilalui dengan jalan kaki. Tetapi saat ini jalan tersebut sudah dapat dilalui sepeda motor. Jika belok ke kanan kita dapat menyeberangi Sungai Subayang dengan menggunakan Perahu Pompong dengan tarif Rp10.000.

Sesampainya di Desa Tanjung Belit, inilah tempat terakhir yang bisa dilalui kendaraan. Kendaraan bisa dititipkan di halaman rumah warga yang menjadi tempat parkir dengan tarif parkir Rp3000.

Karena jalan yang terjal, ada baiknya melakukan pemanasan terlebih dahulu untuk menghindari cedera. Bagi pengunjung yang jarang berolahraga perjalanan ini sangat menguras tenaga, apalagi kalau musim penghujan jalur ini akan terasa sangat berat. Untuk mencapai air terjun sobat membutuhkan waktu berjalan kurang lebih 45 menit perjalanan. Wow..cukup lama ya…

Suara binatang kecil khas hutan mengiri perjalan kita, gemericik kecil air hasil rembasan bukit membuat langkah kaki semakin cepat. Walaupun kondisi medan yang naik turun semangat terus harus ada, memang terasa capek sob apalagi buat yang jarang olahraga, seperti mendaki gunung gitu medannya...hahaha..Tapi sobat tak perlu khawatir mencari lokasi untuk beristirahat, disepanjang perjalanan posko-posko pemberhentian sudah disiapkan oleh masyarakat sekitar. Tidak hanya itu aneka jajanan juga mereka siapkan.

 

Koleksi Pribadi: 3 Air Terjun Batu Dinding

Sedikit tips nih dari saya sob, ada dua akses yang bisa sobat nikmati jika kalian sudah menemukan aliran air. Pertama jalur air, keuntungannya buat kalian menyusuri jalur ini adalah ketiga air terjun akan kalian nikmati plus sensasi pertualangan yang wow.. banget, namun jika sobat mengguna-

kan jalur darat ( jalur atas) anda hanya bisa menemukan satu air terjun utama saja. Nah tips dari saya adalah lebih baik sobat menyusuri jalur air, sobat bisa berjalan sambil menikmati air yang menyegarkan. Sobat juga bisa menikmati dua air terjun lagi sensasinya lebih mantaaappp…hahahah..

Koleksi Pribadi: Selfie Bareng Kom. A di Air Terjun Batu Dinding

Setelah kita melewati medan yang ada akhirnya kita sampai ditempat tujuan, gemericik air yang jatuh sangat menggoda hati untuk bermain air. Air terjun ini mempunyai ketinggian sekitar 7-10 meter. Pohon-pohon yang menjulang dan air yang bewarna kehijaun menyegarkan mata. Rasa senang sudah sampai di spot menggelitik untuk bercanda sambil bermain air. Satu yang sangat tidah boleh ditinggalkan, yaitu selfie riaa…alias berfoto bareng teman, pasti

Koleksi Pribadi: Selfie Bareng. saya merah, Agi Putih

sangat seru.hahahah..

Sayangnya sob pada saat saya kelokasi, sampah-sampah plastic sudah banyak bertebaran. Pesan saya buat sobat yang memilih wisata ini adalah jangan buang sampah sembarangan, buanglah pada tong sampah yang sudah disediakan. 

Salam lestariii….dan Selamat berkunjung.