PERNAH DIKATAKAN ORANG STRES, KARENA SAMPAH

Soffia Saffen
Penggagas dalang colection

Sampah bagi setiap orang merupakan barang yang sangat menjijikkan, barang yang berbau busuk lusuh dan tak sedap untuk dipandang.  Sampah menghasilkan masalah, seperti ancaman pencemaran sungai. Sungai yang  seharusnya dapat menjadi sumber penghidupan manusia, namun faktanya sekarang lebih dari 80 % nya tercemar. Tak hanya sungai, ancaman banjir juga kerap menghantui masyarakat khususnya masyarakat perkotaan.

 Bagaimana tidak  timbunan sampah dikota-kota  besar di Indonesia mencapai 1000-6000 ton perhari . Tak terkecuali dikota pekanbaru , dari  data dinas kebersihan kota pekanbaru ada sekitar 720 ton sampah perharinya. Sungguh luar bisanya banyaknya, jika ini tidak diatasi akan memberikan dampak buruk bagi lingkungan kita.

Terdapat dua jenis sampah yaitu sampah organik dan sampah anorganik, sampah organik merupakan sampah yang mudah membusuk seperti, sisa makanan, sayur dan daun-daun. Sedangkan sampah organik merupakan sampah yang sulit membusuk seperti botol, kantong plastik, kaleng dan sterefom. sampah an-organik seperti plastik membutuhkan waktu 40 atau sampai ratusan tahun untuk dapat terurai, lain lagi dengan sterefon, ribuan tahunpun jenis sampah ini tidak akan bisa terurai sehingga sterefon pun mendapat julukan sampah purba .

Lantas bagaimana kita mensiasati masalah ini ..?

Terdapat satu cara yang efektif untuk mengatasi masalah sampah yaitu dengan mengembangkan sistem bank sampah . Sebuah sistem yang membantu menjaga kebersihan lingkungan bahkan dapat menguntungkan. Sistem bank sampah terfokus pada tiga hal, manusia , sistem yang tersandarisasi dan pengembangan bekelanjutan.

kunjungan di gerai mini dalang colection,
di simp.BPG Hangtuah ujung, Gg. Gajah
Minggu (22/03/2015)

Bank sampah dalang collection merupakan salah satu contoh kisah sukses dalam mengolah sampah dengan baik. Bank sampah yang terletak di simpang BPG, Gg Gajah, hangtuah ujung kulim pekanbaru ini digagas oleh ibu soffia seffen.  wanita kelahiran 1 september 1971 ini dikenal sebagai  wanita gigih.

Bermula dari keinginannya untuk membuat masyarakat peduli akan lingkungan bebas sampah dan mengubah pola pikir masyarakat agar dapat menghargai sampah, kini bank sampah dalang collection telah menjadi wadah yang besar.

Tidak mudah bagi sofia “panggilan akrabnya” untuk membangun bank sampah menjadi bisa besar seperti sekarang ini. Perlu waktu delapan tahun baginya untuk membesarkan bank sampah dalang collection. Cemoohan masyarakt selalu terngiang di telinganya, bahkan ia pernah dikatakan stress oleh masyarakat.

“ stress tu orang,” tirunya kala itu.

Awalnya wanita yang memiliki tiga orang anak ini memiliki hobi membuat kerajinan tangan dari berbagai bungkusan sampah. ia mulai mengumpulkan sampah-sampah plastik seperti sampah detergent, kopi, minyak goreng dan lain sebagainya. Ditanggannya sampah ini di sulap menjadi berbagai kerajinan tangan seperti alas meja, clemet, tas dan juga banyak lagi lainnya. kecintaannya dalam kerajinan, membuat wanita paruh baya ini berniat mengajarkan anak, keluarga dan juga masyrakat untuk peduli akan lingkungan.

Asal sampah terbesar yang ia dapat adalah dari sekolah-sekolah yang ada di pekanbaru, tentunya sekolah yang telah memiliki kontrak kerjasama dengannya. Ya, pada tahun 2011 ada kontrak kerjasama secara besar-besaran dengan beberapa sekolah yang ada di pekanbaru dan itu dihadiri oleh walikota pekanbaru, Ayat Cahyadi.  salah satunya sekolah dasar negeri 88 pekanbaru,empat tahun berkerja samapihak sekolah merasa terbantu  baik terbantu dalam persoalan sampah di pekanbaru  dan juga terbantu dalam mendidik murid tentang sampah . Meski awalnya sangat sulit jika diterapkan kepada anak-anak.

“setiap bulannya kami berikan reword kepada murid yang rajin membawa sampah,” ujar Hj.yusrinal Yunus untuk memotivasi anak muridnya.

Sampah diangkut dari sekolah-sekolah, kemudian di pilah sesuai jenisnya sepertii botol minuman, bungkus detergent, minyak goreng dan lain-lain. untuk bungkus kemasan minyak goreng biasanya akan di bentuk menjadi tas, celemet dan lain sebagainya.Untuk membuat sebuah tas tidak begitu sulit, hanya membutuhkan beberapa tahapan. Pertama-tama kemasan minyak goreng di cuci hingga bersih, lalu di jemur hingga kering. Kemasan yang sudah kering di gunting  hingga lebar dan dijahit hingga menyerupai sebuah tas lalu tambahkan pegangannya.

Kegigihannya hingga sekarang membuahkan hasil,berbagai prestasi banyak ia raih, mulai dari tingkat kota, provinsi bahkan nasional. seperti anugrah wanita inspiratif yang diberikan radio republik Indonesia, anugrah kalpataru yang diberikan presiden langsung kepadanya .

Tidak hanya itu, ia juga sering mengisi dalam seminar sebagai pemateri. Jejeran piagam penghargaan sebagai pemateri berjejer rapi di gerai mininya. Biasanya ia sering dipanggil untuk mengisi materi di sekolah, universitas dan lain-lain. Tidak hanya dikota pekanbaru saja, ia juga pernah mengisi berbagai penjuru Indonesia bahkan di beberapa Negara hingga ke Eropa.

kesukesan sofi dalam mengmbangkan dalang colection sangat diacungkan jempol banyak orang, seperti yang dirasakan karyawan dan instansi yang terkait. Sosok sofia  pantut di contoh.

Upik selaku pengrajin di bank sampahnya mengaku terbantu dengan semua ini, ia juga salut dengan sosok bosnya.

“dia orangnya baik, mengerti dengan pekerjanya. Semua yang kami inginkan ia penuhi semuanya,” ujarnya serius.

Hal senada juga dirasakan Hj. yusrinal yunus , kepala sekolah SDN 88 Pekanbaru ini melihat sosok sofie adalah seoarang wanita yang gigih dan ulet.

“Jarang ada wanita yang berani membuat usaha dari sampah,” katanya.

Kesuksesan sofia dalam mengolah sampah tidak lepas dari dukungan keluarganya. Suaminya rela melepaskan pekerjaannya demi membesarkan usaha sampahnya. Diakhir wawancara sofia mengaharapkan agar masyarakat lebih peduli akan lingkungan sehingga tercipta kota kita yang bersih.

“ sekecil apapun pekerjaan kalau kita sungguh-sungguh kita akan menghasilkan yang cukup besar, tapi kalau kita tidak sungguh-sungguh saya yakin kita tidak akan mendapatkan hasil,” pesanya.